Minggu, 24 Juli 2011

LAPORAn



LAPORAN PENGAMATAN KANTIN EMPAT


                Kantin empat merupakan kantin yang terletak diantara kantin tiga dan kantin lima. Kantin empat ini disewa oleh Bu Titik. Kantin ini menjual berbagai makanan dan minuman.
  •        Makanan : 
·        nasi pecel
·        gado-gado
·        tahu campur
·        opor
·        semur
  •        Minuman :
·        es teh
·        es jeruk
·        jus mangga
·        jus jambu
·        jus sirsat
Harga makanan dan minumannnya cukup terjangkau. Harga makanannya hanya Rp2.000,00. Sedangkan harga minumannya dari Rp 1.000,00 – Rp 2.000,00.
Kantin empt buka mulai pukul 05.30 – 15.00 . Modal pertama yang dikeluarkan Bu Titik sebesar Rp 4.000.000,00. Alasan Bu Titik berjualan dikantin SMP 3 adalah untuk mencari tambahan. Keuntungan yang diperoleh dari berjualan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Pengalaman Bu Titik sebelum mulai berjualan dikantin SMP 3 yaitu pernah membuka salon.
Adapun suka duka yang dialami Bu Titik, yaitu dari barang-barangnya yang sering hilang (seperti gelas dan piring ) dan banyaknya pembeli.
Demikianlah hasil pengamatan saya dikantin empat. :)

Sabtu, 04 Juni 2011

TUGAS BAHASA INDONESIA


      Biografi

Hal-hal yang perlu diperhatikan ketika membaca buku biografi adalah sebagai berikut :

1. Membaca biografi tokoh tersebut dengan saksama.
2. Menyarikan riwayat hidup tokoh.
   Setelah membaca riwayat hidup tokoh tersebut, maka dapat kita sarikan riwayatnya  
 3. Menyimpulkan keistimewaan tokoh.
  Seseorang disebut tokoh karena mempunyai kelebihan, keunggulan, atau keistimewaan. 
4. Mengungkapkan hal-hal yang dapat diteladani.
Seorang tokoh dalam perjalanan hidupnya pasti sangat menarik. Berdasarkan keistimewaan dan cara hidupnya tersebut, kalian dapat meneladaninya. Berikut ini contoh ha-lhal yang dapat diteladani dari seseorang tokoh.

Hal-Hal yang Menarik          Alasan
Hidupnya selalu sederhana.        Kesederhanaan akan
membuat hiduptenang.
SUMBER =
Maryati, Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia 1: untuk SMP/MTs kelas VII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 75.





 v   Mengungkapkan Hal-Hal yang Dapat Diteladani
Kamu tentu mengenal beberapa tokoh seperti, Ir. Soekarno, Ki Hajar Dewantara, Chairil Anwar, ataupun Anton M. Moeliono. Mereka memiliki sesuatu yang istimewa dan dapat dijadikan teladan bagi yang lain. Riwayat kehidupan mereka telah banyak dibukukan dalam bentuk biografi. Tokoh yang dimuat dalam biografi, biasanya memiliki andil atau peran yang besar dalam sejarah kehidupan manusia. Buku biografi memuat aktivitas yang luar biasa yang dilakukan oleh seorang tokoh. Keistimewaan tersebut menumbuhkan dorongan atau motivasi diri kita khususnya pembaca agar dapat meneladaninya.

SUMBER =
Indrawati, Dewi dan Didik Durianto. 2008.  Aktif berbahasa Indonesia: untuk SMP/MTs kelas VII/. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 
HAL 138





Bacharuddin Jusuf Habibie
Presiden ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie, lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, dari pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Puspowardojo. Habibie yang menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 ini dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare- Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas berpegang pada prinsip telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda ini harus kehilangan bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Tak lama setelah bapaknya meninggal, Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, prestasi beliau mulai tampak menonjol, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk Universitas Indonesia di Bandung (Sekarang ITB). Beliau mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman, tahun 1960, yang kemudian mendapatkan gelar Doktor dari tempat yang sama pada tahun 1965. Habibie menikah pada tahun 1962, dan dikaruniai dua orang anak. Tahun 1967, beliau menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung.
Banyak langkah Habibie dikagumi, penuh kontroversi, namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari "habitat"-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya
setahun kuliah di ITB Bandung, kemudian 10 tahun beliau kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman denganpredikat summa cum laude. Lalu, beliau bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan
Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
Di Indonesia, selama 20 tahun Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri
Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat referendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah untuk bermukim ke Jerman. (Dari Berbagai Sumber)
Sumber: Kepustakaan Presiden-Presiden Republik Indonesia


 v   Mengambil Keteladanan dari Bapak B. J. Habibie
Bapak B. J. Habibie tentu patut diteladani.

SUMBER =
Suwandi , Sarwiji dan Sutarmo. 2008. Bahasa Indonesia 1: Bahasa kebanggaanku untuk SMP/MTs
kelas VII/.  Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 134-136.





Sri Sultan Hamengku Buwono IX
Ia lahir 12 April 1912 di Yogyakarta, dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun. Ayahnya Hamengku Buwono VIII, sedang ibunya Raden Ayu Kustilah.
Pendidikan formalnya dimulai dengan
taman kanak-kanak. Usia 6 tahun ia memasukisekolah dasar. Selama menempuh
pendidikannya, ia berpindah-pindah tempat kos dan sekolah, mulai dari Semarang,
Bandung, dan Belanda.
Ia belajar hukum tata negara di Belanda, tapi tidak selesai karena dipanggil pulang ayahandanya. Sewaktu tiba di Batavia, ia menerima keris Joko Piturun dari Sultan Hamengku Buwono VIII, ayahnya. Ini merupakan petunjuk bahwa ia kelak akan menjadi raja, menggantikan ayahnya.
Setibanya di Yogyakarta, Sultan Hamengku Buwono VIII masuk rumah sakit karena penyakit gulanya, dan tidak lama kemudian meninggal dunia. Dorodjatun, lalu diangkat menjadi pengganti, sebagai Raja Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, pada tanggal 18 Maret 1940.
Saat ia menjadi raja, Indonesia sudah dijajah Belanda. Waktu itu Belanda sering memaksakan perjanjian yang merugikan pihak keraton dan rakyat banyak. Saat Indonesia dijajah Jepang, ia sering bersitegang dengan Jepang.
Ketika proklamasi kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, segera ia mengirim surat kawat kepada para proklamator dan KRT Radjiman Wediodiningrat. Isinya menyatakan kesanggupannya berdiri di belakang pemimpin Republik Indonesia. Secara tegas ia mengatakan bahwa Yogyakarta menjadi Daerah Istimewa yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden Republik Indonesia. Ketika Jakarta tidak aman, KeratonYogyakarta bahkan dijadikan kantor tentara.
Ketika Belanda datang kembali, ia menganjurkan agar Pemerintah Indonesia pindah ke Yogyakarta. Ini terjadi tanggal 4 Januari 1946. Ketika Belanda dapat menguasai Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX tetap menunjukkan kesetiaannya kepada Republik Indonesia.
Sri Sultan pertama kali menjadi anggota kabinet, dalam Kabinet Syahrir
tahun 1946, sebagai Menteri Negara Urusan Keamanan. Sejak itu ia sering duduk dalam pelbagai kabinet sampai menjadi Wakil Presiden tahun 1973 – 1978. Sampai wafatnya, ia menjadi Gubernur
Daerah Istimewa Yogyakarta.
Selain jabatannya di pemerintahan, Sri Sultan juga menjadi ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komite Olahraga Nasional Indonesia, dan lain-lain.
Selain sebagai politikus dan negarawan yang baik, bidang kesenian dan kebudayaan pun ia kuasai dengan baik. Di masa remaja ia aktif mencipta tari, antara lain tari Golek Menak, yang
berpedoman pada cerita Menak.
Tanggal 3 Oktober 1988, Sri Sultan meninggal dunia di Washington, Amerika
Serikat. Jenazahnya dimakamkan di Pemakaman Saptorenggo, yang merupakan
makam raja Mataram di Imogiri. Upacara yang mengantarkannya ke peristirahatan
terakhir, dihadiri oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya masyarakat Yogyakarta sendiri, tapi seluruh masyarakat Indonesia. Untuk menghormatinya, pemerintah mengumumkan hari berkabung
nasional selama seminggu.
Mangkubumi, putra sulung Sri Sultan Hamengku Buwono IX kemudian ditunjuk sebagai penggantinya untuk memimpin Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono X. Adapun sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta adalah Sri Paku Alam VIII.
(Sumber: Ensiklopedi Anak Nasional jilid 10, 2005)

Berikut ini beberapa informasi yang dapat diperoleh dari kegiatan membaca
ringkasan biografi di atas.

1.   Riwayat Hidup Sri Sultan Hamengku Buwono IX

a. Lahir di Yogyakarta, 12 April 1912.
b. Nama kecilnya adalah Gusti Raden Mas Dorodjatun.
c. Nama ayahnya adalah Sri Sultan Hamengku Buwono VIII.
d. Nama ibunya adalah Raden Ayu Kustilah.
e. Beliau diangkat menjadi raja pada tanggal 18 Maret 1940.
f. Beliau meninggal pada tanggal 3 Oktober 1988 dan dimakamkan
di Pemakanan Saptorenggo di Imogiri, Yogyakarta.

2.   Hal-hal yang Dapat Diteladani
Kesetiaan yang dimilikinya terhadap negara Indonesia perlu diteladani. Selain itu, walaupun ia sibuk menjadi anggota kabinet, ia tetap meluangkan waktunya untuk berkecimpung di bidang kesenian dan kegiatan kepemudaan lainnya.

SUMBER=
Anindyarini ,Atikah dan Sri Ningsih. 2008.Bahasa Indonesia: SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
 Halaman 121-123.





v Mengumpulkan Informasi Keistimewaan Tokoh Idola
Tokoh idola tentunya memiliki sejumlah keistimewaan. Keistimewaan tokoh idola tidak bersifat temporer (sementara waktu). Keistimewaan tersebut melekat sebagai ciri kepribadian dari sang tokoh. Misalnya, seorang pedagang bakso yang mampu memperluas jaringan pemasaran dan melibatkan puluhan tenaga kerja. Pedagang seperti ini tentu telah teruji kemampuan bisnisnya. Ia memiliki kemampuan menjaga kualitas barang dagangan, membaca selera dan kemampuan calon , mengelola tenaga kerja, dan melakukan promosi. Tokoh seperti ini mampu memberdayakan ekonomi masyarakat yang terlibat dengan bisnisnya.

SUMBER=
Tri Priyatni ,Endah. 2008. Contextual Teaching and Learning Bahasa Indonesia: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4 . Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 145.




Biografi B. J. Habibie
Habibie dilahirkan di Sulawesi pada tahun 1936. Habibiemendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk belajar Teknik Pembuatan Pesawat
Terbang di Aachen, Jerman. Setelah meraih gelar doktor pada tahun 1965, Habibie bergabung dengan industri pesawat terbang Hamburger Flugzeugbau (HF) dan kemudian pabrik pesawat terbang tersebut mengangkat beliau menjadi wakil presiden direktur.
Pada tahun 1974, Soeharto meminta Habibie untuk kembali ke Indonesia, dan menempatkannya sebagai pimpinan perusahaan perminyakan stategis. Pada tahun
1978, Habibie ditunjuk sebagai Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Jabatan ini dipegangnya sampai akhirnya pada Maret 1998 dia diangkat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.
Sewaktu menjabat sebagai Menristek, Habibie terkenal sebagai penyokong proyek ekonomi keuangan negara yang mahal yang ditujukan untuk membuat Indonesia berkecukupan secara teknologi. Karena hubungan baik beliau dengan perusahaan Jerman, beliau memulai merakit helikopter Messerschmitt di sebuah hanggar di Bandung. Operasi ini diperluas dengan mempekerjakan 20,000 pekerja
untuk membuat pesawat terbang turboprop berukuran kecil dan sedang. Rencana yang ambisius telah dirancang untuk pesawat terbang komersial buatan Indonesia dalam menyaingi perusahaan angkasa luar Eropa dan Amerika.
Proyek Habibie yang lainnya termasuk pembelian seluruh angkatan laut bekas Jerman Timur yang mahal pada tahun 1990-an, dan rencana untuk sebuah rangkaian reaktor-reaktor nuklir sepanjang pulau Jawa.
Dengan persetujuan Soeharto, Habibie mendirikan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada tahun 1990. ICMI adalah pusat untuk pengusaha non-China atau pribumi. ICMI mempunyai bank sendiri dan koran
harian yang diberi nama Republika.


SUMBER=
SAPARI, Nia Kurniat. 2008 .Kompetensi berbahasa Indonesia (KTSP 2006)” SMP dan MTs kelas VII/.  Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Halaman 129-130.

Minggu, 08 Mei 2011

Perjuangan Seorang Ibu


         Matahari terbit belum sepenggalah bararti hari masih pagi. Embun-embun didedaunan masih menempel segar. Suasana di jalan sudah ramai, kendaraan lalu lalang dengan tujuannya masing-masing.
          Pukul 06.30 Bu Nisa sudah meninggalkan rumah menuju tempat kerja. Bu Nisa sosok ibu yang penuh kasih sayang, bertanggung jawab dan pekerja keras. Beliau bekerja untuk menembah kebutuhan rumah tangga.
          Dari pagi hingga malam beliau bekerja tanpa merasa lelah. Pagi hari beliau bekerja sebagai guru disalah satu sekolah dasar didesa yang agak jauh dari rumahnya. Pulang sekolah tugas rumah tangga masih menanti uluran tangan.
          Dengan sabar dan riang gembira pekerjaan itu dikerjakan sampai selesai. Maklum Ibu Nisa aadalah seorang janda yang ditinggal oleh suaminya. Suami beliau adalah seorang prajurit yang meninggal dimedan pertempuran waktu Indonesia mempertahankan Timor Timur.
          Putra Bu nisa dua orang, mereka membutuhkan biaya pendidikan yang mahal dan kebutuhan hidup makin hari makin tinggi maka Bu Nisa bertekad untuk bekerja keras demi putranya.
          Bagaimana sepak terjang BU Nisa agar kedua buah hatinya dapat sekolah kejenjang yang lebih tinggi ? beliau punya prinsip “Orang kalau mau bekarja keras jujur dan disiplin tentu Tuhan akan mengabulkan”.
          Oleh sebab itu sepulanh sekolah beliau membuka khursus bagi anak-anak yang membutuhkan. Hasil dari keringatnya itu dikirimkan untuk biaya sekolah anaknya.
          Anak pertama lulus sebagai sarjana Apoteker dan bekerja sebagai tenaga medis disalah satu rumah sakit negeri diluar Pulau Jawa. Karena waktu kecil punya cita-cita ingin berbakti kepada kedua orang tua bangsa dan negara. Dengan keahliannya itu ia dapat membantu rakyat menjadi sehat dan negara menjadi kuat.
          Putra Bu Nisa yang kedua adalah laki=laki ia diterima sebagai Taruna Angkatan Akabri Darat jadi ia dapat meneruskan cita-cita almarhum ayahnya untuk menjadi perwira yang dapat membela negara dari ancaman bangsa lain.
          Lega rasanya hati Bu Nisa karena tugasnya sudah selesai. Kedua putranya sudah bekerja dan sesuai cita-citanya. Kini Bu Nisa tinggal menikmati hasil jerih payahnya yang sudah bertahun-tahun. Bukan harta yang didapat tapi kepuasan batin putra kesayangannya hidupnya bahagia. Hanya doa dari orang tua yang dapat membuat anak bahagia.